
Eco Tourism: Building Sustainable Village
Author: Michael Arief Gunawan
Created: Friday, 01 Jul 2022
Updated: -

Vitria Ariani, pengamat pariwisata & founder dari Berbangsa (Bersama Bangun Desa) Foundation, sharing mengenai ecotourism dan kaitannya dengan local wisdom (kearifan lokal). Bagaimana keduanya saling berhubungan dan penting dalam menjaga keberlanjutan secara sosial dan lingkungan.
Berbeda dengan mass tourism yang bersifat ekstraktif untuk mendapatkan maximum profit sehingga menimbulkan kerusakan moral dan degradasi lingkungan, ecotourism fokus ke ekonomi kerakyatan seiring dengan menjaga tatanan sosial dan kelestarian lingkungan. Seperti yang dipaparkan International Ecotourism Society tahun 2015 di Encyclopedia of World Biomes, 2020:
"Responsible travel to natural areas that conserves the environment, sustains the wellbeing of local people and involves interpretation and education."
Jadi ada 3 karakter utama dari ecotourism:
1) Nature based: Berbasis pelestarian alam
2) Environmentally educated: Memberikan pendidikan sosial & alam
3) Sustainably managed: Mengembangkan keberlanjutan ekonomi, sosial & alam
Tujuannya adalah untuk mengembangkan akomodasi, kegiatan dan atraksi yang menguntungkan semua pihak, dimulai dari flora & fauna, masyarakat lokal, penggiat ecotourism, dan tentu saja wisatawan. Sehingga fokusnya kepada tujuan jangka panjang, tidak hanya keuntungan maksimal sesaat.
7 Principles
Ada 7 prinsip utama dari ecotourism menurut Ria yaitu:
1) Build Environmental & Cultural Awareness
Membangun kesadaran mengenai budaya & lingkungan setempat sehingga keberlanjutannya terjaga melalui kegiatan ecotourism. Wisatawan mengunjungi suatu daerah karena tertarik dengan budaya & lingkungan nya yang unik.
2) Design & Operate Low-Impact Eco Tours & Facilities
Membangun program tur & fasilitas ecotourism yang tidak berdampak negatif terhadap budaya & lingkungan setempat. Akanlah ideal jika menggunakan sumber daya manusia dan alam setempat sambil menjaga kelestarian budaya & lingkungan.
3) Provide Financial Benefits for Conservation
Keuntungan yang didapatkan dari ecotourism diinvestasikan untuk menjaga kelestarian budaya & lingkungan yang menjadi atraksi utama wisatawan. Tanpa menjaga konservasi lokal, menyebabkan tergerusnya budaya & timbul masalah lingkungan. Jangan sampai terjadi seperti dengan Suku Baduy yang meminta wilayahny dihapuskan dari destinasi wisata.
4) Provide Financial Benefits for Local People
Libatkan masyarakat setempat dalam menyediakan ecotourism sehingga turut mendukung kesejahteraan mereka. Kuncinya adalah ekonomi kerakyatan, yang fokusnya kepada pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada wirausaha rakyat setempat seperti UMKM & koperasi.
5) Support Human Rights
Human rights / hak asasi manusia sangat mendepankan sifat toleransi. Tidak bisa membandingkan budaya satu dengan lainnya, seperti perkataan: 'Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.' Ecotourism tidak melihat orang setempat sebagai objek, tetapi subjek yang harus dihormati seperti diri sendiri.
6) Honor Local Traditions
Menghormati tradisi lokal, seperti kepercayaan, upacara dan cara melakukan sesuatu yang mungkin berbeda dari satu budaya dengan lainnya.
7) Give Back, and Be a Traveler, Not a Tourist
Tidak hanya semata menikmati, wisatawan juga dapat berkontribusi langsung kepada masyarakat lokal, misalnya dengan program voluntourism. Contoh kontribusi aktif yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan skill / pelatihan atau sharing pengetahuan melalui pemberian buku.
Benefits
Apabila dijalankan dengan baik, ecotourism membawakan benefits (manfaat) untuk berbagai pihak seperti:
1) Flora & Fauna (Wildlife)
Contohnya di Sumatra yang dulunya gajah diburu untuk gadingnya, sekarang mereka dapat hidup dalam penangkaran gajah seperti di Riau & Lampung. Mengenai ecotourism di natural conservation park akan dibahas lebih lanjut oleh Nurdin Razak (founder Indonesia Ecotourism Insitute)
2) Alam & Lingkungan
Tentu saja seiring dengan konservasi flora & fauna, alam & lingkungan sekitar juga terjaga kelestarian
3) Masyakat lokal
Juga mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkan budaya, alam, flora & fauna untuk mendatangkan wisatawan ecotourism yang membangun.
4) Wisatawan
Wisatawan pun turut belajar mengenai pentingnya menjaga ekosistem alam dan konsep keberlanjutan, menyadari bahwa mereka juga bagian dari alam. tidak hanya pengalamannya sebagai konsumen, tetapi juga mendapatkan transformative experience.
Implementasi Ecotourism Multidimensi di Desa Wisata
Seperti yang diajarkan di agama / kepercayaan manapun juga, penting untuk menjaga keselarasan hubungan antara manusia dengan pencipta, dengan alam, dan dengan sesama manusia. Contohnya di filosofi Tri Hita Karana yang berarti tiga penyebab terjadinya kebahagiaan.
Keseimbangan harus terjadi antara People, Planet & Prosperity, yang sering disebut Triple Impact. Konsep desa wisata yang ideal adalah desa membangun, hal ini dijelaskan oleh Virtia dengan baik:
'Pembangunan desa selama ini masih menganut konsep "Membangun Desa" dan bukan "Desa Membangun'. Pada konsep Membangun Desa, faktor eksternal lebih berperan besar menentukan arah pembangunan desa dan ini menyebabkan desa semakin tergantung pada bantuan luar. Sebaliknya pada konsep Desa Membangun, peran masyarakat justru menjadi utama guna membangun desa yang berketahanan.'
Berikutnya juga dijelaskan beberapa contoh ide event berhubungan ecotourism yang dapat dilaksanakan, untuk detailsnya silahkan tonton video recordingnya.
Tulis komentar