Employee Engagement Sejak Covid
Author: Michael Arief Gunawan
Created: Tuesday, 08 Mar 2022
Updated: -
Sebelum covid mayoritas sebagian besar profesional bekerja di kantor dimana interaksi terjadi secara natural, hanya dengan menghampiri meja kolega, merencanakan makan siang bersama, berinteraksi di dekat kulkas/water dispenser, dan bahkan memanggil tim untuk meeting dadakan.
Tetapi ini semua berubah total sejak covid. Tidak hanya profesional bekerja di rumah (WFH) atau bergantian rotasi masuk kantor, beberapa karyawan baru bahkan belum ada kesempatan untuk bertemu koleganya secara langsung.
Sehingga employee engagement menjadi minimal hanya berdasarkan jadwal. Kurangnya komunikasi spontan mempengaruhi hubungan antar kolega, seringkali menyebabkan team work dan hasil kerja yang jauh dari optimal.
Analogi nya seperti pasangan yang dulunya selalu dapat berinteraksi secara spontan karena tinggal di rumah yang sama, menghadiri kelas & pergi makan siang bersama dengan teman-teman yang sama, dan melakukan kerja kelompok setelah kelas. Sejak lulus universitas mereka tinggal dan bekerja di tempat yang berbeda, dengan kolega yang mereka tidak saling kenal, dan kurangnya kegiatan sebelum, sewaktu, & setelah bekerja tanpa direncanakan sama sekali.
Yang mereka hanya dapat lakukan adalah dengan mengirimkan pesan melalui WA, yang terkadang jawabannya memakan waktu karena pihak lain sedang sibuk dengan urusannya. Seringkali ini tidak hanya membuat alur percakapan terputus, tetapi juga menyebabkan kesalahpahaman. Pihak yang belum menjawab sebenarnya sedang sibuk atau kewalahan menghadapi pekerjaan / masalah pribadinya, sehingga tidak ada pikiran untuk membalas pesan. Sedangkan pihak lain terkadang merasa kecewa / sakit hati tanpa benar-benar memahami keaadaan sebenarnya, dan merasa tidak perlu untuk mengklarifikasikannya karena menganggap pihak yang tidak menjawab mestinya menjelaskan tanpa perlu ditanya.
Kesalahpahaman ini seringkali terjadi di tempat kerja, terutama setelah covid. Menurut saya salah satu cara pandang yang harus dirubah adalah dengan melihat kolega sebagai customer, bagaimana kita dapat berinteraksi secara efektif dan terus melakukan follow-up dengan sabar meskipun tidak ada response / jawaban.
Ini perubaham mindset yang tidaklah mudah, bahkan orang sales dan marketing pun seringkali masih harus belajar, apalagi kolega yang pekerjaannya tidak berhubungan dengan customer sama sekali.
Pertama kita harus memahami tantangan apa yang dihadapi oleh karyawan seperti: kurangnya komunikasi antara kolega, hubungan yang kurang baik karena kesalahpahaman / miscommunication, ketidakpahaman terhadap misi & visi perusahaan, karyawan yang pasif dan tidak pernah memberikan ide / masukan sewaktu meeting.
Berikut beberapa rekomendasi Employee Engagement Program yang dapat diimplementasikan:
1.) Talk / Workshop
Belajar topik yang menarik & berguna bagi karyawan - kita dapat melakukan poll terlebih dahulu untuk memahami tidak hanya kebutuhan, tetapi juga pengalaman & skill mereka. Kegiatan ini dapat kita lakukan secara internal apabila ada yang memahami topik tersebut / mempunyai keahilan di bidang itu. Jika tidak kita dapat mencari external provider untuk mendesain program yang sesuai.
2.) Competition
Bisa dibuat terpisah atau digabungkan dengan Talk / Workshop, dimana pengetahuan / keahlian yang diajarkan, dapat langsung dipraktekan dalam suatu tim (yang dapat dibuat cross department sehingga mereka dapat saling mengenal) dan dibuat kompetisi dengan hadiah yang menarik. Ini akan membangun team building dan rasa kebersamaan, bekerja untuk tujuan bersama.
3.) Performance
Apabila yang diajarkan di Talk / Workshop adalah performing arts, maka karyawan dapat membentuk tim untuk melakukan performance bersama, baik music, dance, theatre atau bentuk pertunjukan lainnya. Ini dapat dikemas dalam bentuk kompetisi, maupun salah satu program dalam suatu event besar seperti Year End Gathering.
4.) Exhibition
Terkadang karyawan mempunyai keahlian membuat produk seperti F&B, event besar perusahaan dapat mengundang karyawan tersebut untuk mempromosikan produknya. Dan jika tidak ada event internal, kita dapat bergabung event lain sebagai exhibitor.
5.) Virtual Tour
Tim dapat mengunjungi tidak hanya suatu tempat wisata (diluar kota / bahkan diluar negeri), tetapi juga pabrik yang memproduksi barang-barang yang mereka dapat mencobanya sewaktu acara seperti produk F&B. Tidak hanya karyawan dapat melepas kelelahan mereka dengan bertualang ke 'dunia lain', brand pun mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan produk mereka.
6.) Celebration
Tidak hanya perayaan hari ulang tahun perusahaan, tetapi juga hari ulang tahun karyawan atau perayaan project yang terselesaikan dengan baik e.g. marketing / event campaign, atau year-end sales achievement.
Diatas hanyalah beberapa contoh Employee Engagement Program yang dapat dilakukan, masih banyak bentuk lainnya atau kombinasi dari bentuk diatas. Yang paling penting adalah kegiatan dimana karyawan dapat berinteraksi dengan topik menarik diluar pekerjaan, sehingga mereka merasa relaxed dan terbangun hubungan melalui kegiatan bersama atau teamwork.
Tidak terbatas dengan kegiatan fisik atau team building yang harus dilakukan outdoor, dengan kreatifitas kita dapat mengadakan berbagai Employee Engagement Program secara virtual / hybrid dengan hasil optimal.
Tertarik untuk melakukan FREE Consultation mengenai Employee Engagement Activities yang sesuai untuk organisasi anda? Silahkan WhatsApp di +65 9685 1140 atau tulis kontak WA anda melalui komen dibawah =)
Tulis komentar