
Packaging: Tantangan beserta Solusi & Kesempatan
Author: Michael Arief Gunawan
Created: Friday, 20 Mey 2022
Updated: -

Hari ini (Senin 16 May) kegiatan pre-event untuk Event Ideas Hackathon (EIH) #2 dimulai dengan Sustainability Talk #1 mengenai Packaging oleh Pak Henky Wibawa, VP Education dari World Packaging Organization.
Dimulai dengan pembukaan dari Ibu Amaranila dari Mata Cinta, beliau menunjukan pentingnya peran packaging dalam menjaga kesegaran makanan, terutama di iklim lembab seperti Indonesia yang menyebabkan mudahnya tumbuh jamur (tentu saja yang tidak dapat dimakan!).
Sebelum presentasi dimulai, Mike dari LiveLife sharing mengapa menyelenggaran EIH #2, salah satu alasanya karena mikroplastik sudah memulai memasuki tidak hanya tanah, sungai, & laut, tetapi bahkan baru-baru ini ditemukan dalam darah manusia. Sesuatu yang mengejutkan tetapi memungkinkan karena makanan & minuman kita juga telah terkontaminasi.
Berikut masukan berguna mengenai penggunaan plastik terutama dalam packaging:
Sumbernya dari article Bangkok Post: Time for Plastic Detox
Di talk ini kita membahas beberapa key points seperti:
Apa itu packaging & mengapa penting?
Summary: Packaging sangat dibutuhkan dimana 60% digunakan agar makanan tidak terbuang karena rusak, jatuh, atau terbentur. Bayangkan 1/3 makanan di dunia terbuang, yang dapat diselamatkan melalui packaging & membantu 870 juta orang secara global.
Industry packaging & keadaan nya
Summary: Dengan negara-negara ASEAN menjadi ekonomi #6 dunia & Indonesia masuk ekonomi 10 besar, kebutuhan packaging akan terus meningkat & bervariasi terutama dengan pertumbuhan populasi anak muda yang produktif & konsumtif di daerah perkotaan.
Tantangan apa yang dihadapi?
Summary: Kebutuhan packaging yang beragam, tidak hanya agar tahan lama, tetapi juga menarik & komunikatif. Konsumer tidak puas hanya dengan packaging fungsional, tetapi juga yang menjaga kesehatan dan ramah lingkungan. Dengan meningkatnya level pendapatan, consumer semakin memiliki berbagai pilihan (produk yang lebih besar, baik, tahan lama, cepat, mudah, dan tentu saja murah).
Masa depan & trend packaging
Summary: Perpaduan packaging dengan technology (smart packaging) sehingga dapat berkomunikasi dengan customer & brand (seperti QR code, digital printing) untuk notifikasi, verifikasi, atau kebutuhan lain. Packaging juga dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan brand agar menarik bagi customer, dan memungkinkan just-in-time system sehingga mengurangi inventory cost.
Bagaimana menjadi sustainable?
Summary: Salah satu solusinya adalah penggunaan teknologi yang berbeda sesuai kebutuhan seperti cost reduction, process improvement, alternative packaging, smaller packages, & high-growth in convenience food. Teknologi yang digunakan berhubungan erat dengan food science, materials science, & consumer needs. Baik dari sisi packaging design, food process, maupun interaction.
Sustainability design dalam packaging
Summary: Sustainable tidak hanya dari aspek packaging agar tidak menjadi sampah, tetapi juga proses pembuatannya, termasuk energi yang dipakai. Pendekatan Life Cycle Thinking ini mempertimbangkan efek sosial & lingkungan dari satu produk beserta proses nya secara keseluruhan, seiring memenuhi kebutuhan ekonomi. Sehingga packaging tidak menjadi problem, tetapi bagian dari solusi.
Hati-hati juga dengan Greenwashing, campaign yang sepertinya sustainable, tetapi tidak mengatasi masalah sebenarnya. Ada beberapa topik lainnya yang belum sempat dibahas (karena technical problem, tapi dapat dilihat di file PPT)
Ada beberapa point penting yang dibahas juga seperti:
EPR (Extended Producer Responsbility): Sudah ditetapkan di Undang-Undang no 18 tahu 2008 dimana perusahaan yang memproduksi / memakai packaging harus membuat proses pengelolahan agar dapat dipakai kembali. Dana nya dapat dikeluarkan dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility). Ide seperti cukai plastik (plastic tax) juga memungkingkan & dananya untuk membangun fasilitas EPR.
TPST (Tempat Pengelolahan Sampah Terpadu): Seharusnya ada di setiap kabupaten sehingga sampah dapat terpilah dan dipakai ulang (recycling). Tidak perlu lagi adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhi / landfill) seperti Bantar Gebang dimana sampah (60% organik & 14% plastik) tercampur sehingga sudah di daur ulang. Konsep yang dituju adalah zero waste dimana perlahan TPA dihilangkan.
Beat Plastic Pollution: Seperti pesan United Nations, permasalahan nya bukan di plastik, karena plastik sangat membantu kehidupan kita dari segi packaging. Tetapi akar permasalahannya lebih ke cara pembuatan, penggunaaan, dan pemrosesan nya setelah dipakai. Ini dijelaskan di PPT: Memungkinkan menghilangkan plastik? | Eco design for sustainability | Bagaimana mengadopsi eco design?
Pada akhirnya kita harus melakukan: Refuse (apabila tidak perlu memakai packaging) | Reduce (memakai packaging sesuai kebutuhan) | Reuse (memakai packaging berulang kali, tidak hanya sekali pakai) | Recycle (mendaur ulang terutama apabila terbuat dari mono material)
Untuk detailsnya, silahkan ditonton Video Recording (Part 1 & 2).
Untuk Masa Depan Packaging Industri Packaging | Trends & Sustainability, silahkan clicik & tonton video dibawah
Dan kunjungi website mereka mengenai Future of Packaging: Smart Bottles, Edible Boxes
Berikut beberapa hal yang dapat kita implementasikan di kehidupan sehari-hari:
Apabila teman-teman masih hendak berpartisipasi di Event Ideas Hackathon #2, click disini.
Tulis komentar